Rekap Tontonan di 2023 — Part 1
Film-film rilisan tahun 2023 yang saya tonton dan ulas secara singkat, in alphabetical order.
Air (2023)
Dibintangi oleh Ben Affleck, Matt Damon, Patrick Bateman, Chris Tucker dan Viola Davis. Biopik Nike Basketball yang saat itu berusaha merekrut Michael Jordan untuk menjadi ikon lini sepatu basket mereka untuk melawan persaingan Adidas dan Converse dalam market sepatu basket di NBA. Tidak hanya mengejar dramatisasi berlebihan, tetapi juga berhasil membangun narasi yang solid dengan mengajak penonton untuk melihat sisi manusiawi di balik kesuksesan Nike Basketball.
The Creator (2023)
Di tengah-tengah perang antara manusia dan robot berkecerdasan buatan, seorang mantan prajurit menemukan senjata rahasia, sebuah robot berbentuk anak kecil. Walaupun dalam aspek naratif tidak se-segar yang diharapkan, kelebihan film ini terletak pada temanya yang menarik, visual yang megah, world-building yang kuat, dan skor yang menarik, serta momen-momen cemerlang dalam menghadapi konsep futuristik.
Evil Dead Rise (2023)
Alih-alih sekelompok remaja di kabin hutan, kali ini set diubah menjadi apartemen kumuh di Los Angeles berisi seorang ibu, ketiga anaknya, dan saudara perempuan sang ibu. Film ini adalah segalanya yang diinginkan oleh penggemar franchise Evil Dead dan sukses menghidupkan kembali franchise film ini. Penerapan modifikasi variatifnya terhadap pakem Evil Dead menjadikannya sebagai ajang bersenang-senang bagi pecinta Evil Dead maupun horor gore. https://akreditasifilm.medium.com/review-evil-dead-rise-2023-fd0293941325
Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023)
Di film ini James Gunn membawa penonton lebih dekat dengan karakter Rocket melalui adegan kilas balik yang mengungkapkan masa lalu traumatisnya. Pilihan ini tidak hanya sebagai pelengkap, melainkan juga sebagai fondasi kokoh untuk membangun cerita utama film. Sajian petualangan epik penuh canda dan juga penuh perasaan membuat “Guardians of the Galaxy Vol. 3” menjadi penutup yang memuaskan untuk trilogi ini. Layak disebut trilogi terbaik MCU.
John Wick: Chapter 4 (2023)
Menonjol sebagai sekuel terbaik dalam franchise ini dengan pencapaian revolusioner dalam sinema aksi. Film ini adalah pemandangan tiga jam dari adegan aksi tak kenal lelah yang diatur dengan sempurna. Berhasil mendorong batas-batas apa yang dapat dicapai oleh film aksi. Sebuah gelaran aksi yang diakui sebagai sebuah masterpiece dengan kecemerlangan teknis, koreografi yang bervariasi, dan skala epik yang tanpa pamrih.
The Killer (2023)
Dibintangi oleh Michael Fasbender, premisnya tidak terlalu segar karena tema film crime thriller dengan unsur serupa telah banyak ditemui sebelumnya. Namun, kehadiran David Fincher sebagai sutradara memang lebih memiliki sentuhan yang artsy dan stylish dari sisi manapun. Penonton merasa seolah-olah diajak untuk mengalami peran seorang pembunuh bayaran yang harus menjaga fokus dan tetap tak terdeteksi oleh targetnya. Sebbuah studi karakter simpel nan sinematik.
Missing (2023)
Sekilas memang sangat mirip dengan pendahulunya, Searching (2018), hanya kali ini dibalik giliran peran seorang anak yang mencari orang tuanya yang hilang. Tapi, semua itu sama sekali tidak menyajikan tontonan yang klise, malah kali ini cerita dan elemen pendukung dalam misi pencariannya terasa lebih di upgrade. Semuanya bekerja dengan sangat baik sebagai tontonan screenfile thriller misteri dan berhasil mencapai tujuannya untuk menjadi intens dari awal hingga akhir.
Mission: Impossible — Dead Reckoning Part One (2023)
Instalment ke 7 yang konsisten melanjutkan tren franchise M:I dengan menyajikan petualangan tanpa henti yang penuh dengan aksi spektakuler dan adegan ekstrem yang memukau penonton. Meskipun film ini berakhir dengan setengah dari cerita, narasinya ditutup dengan baik, meninggalkan penonton dengan antusiasme untuk melihat kelanjutannya. Dan semoga akan berakhir dengan perkembangan karakter yang memadai dengan titik puncak yang memuaskan.
No Hard Feelings (2023)
Dibintangi oleh Jennifer Lawrence, film ini mengandalkan komedi chemistry dari dua pemeran utamanya untuk memberikan tawa dan adegan lucu yang mudah diingat. Meskipun premisnya mungkin tidak terlalu segar, film ini berusaha menangkap semangat rom-com awal 2000-an dengan menawarkan momen-momen yang menyenangkan, terutama penampilan Jennifer Lawrence yang menghadirkan sisi komedinya. Cocok untuk tontonan popcorn ringan.
No One Will Save You (2023)
Ide menjadikan invasi alien sebagai elemen horor UFO tanpa dialog memang cukup unik. Set up-nya pun bagus dan satu jam pertama tersaji dengan benar-benar kuat walaupun pemilihan bernarasi tanpa dialog terkadang membuat penonton merasa geregetan. Untungnya, film ini masih berhasil memberi ketegangan yang mencekam dari alien home invasion yang dicampur drama emosional tentang trauma dan kehilangan dengan ending yang memuaskan.
Lanjut Part 2